Kamis, 18 Februari 2010

Kisah Di Balik Perang Grilya Melawan Tentara Belanda

Kisah ini terjadi ketika terjadi perang Gerilya melawan tentara Belanda…ditengah hutan di daerah Bantul Jogjakarta. Pada waktu itu Letkol Soeharto sebagai Komandan Pasukan, dalam melaksanakan tugas selalu dikawal oleh seorang anak buahnya.

Suatu hari Letkol Suharto mendapatkan tugas penting, untuk menyampaikan pesan Rahasia kepada gerilyawan yang berada Pusat Komando di tengah Hutan.

Bersama seorang pengawalnya dia berjalan menyusuri semak-semak hutan belantara.

Sebelum melakukan Perjalanan tersebut, terjadi percakapan antara Letkol. Soeharto dengan anak buahnya,…

Letkol. Soeharto : “Pengawal…”

Pengawal : “Siap Komandan”….jawab pengawal dengan tegas.

Letkol. Soeharto : “Apapun yang terjadi, posisi kamu harus tetap dibelakang saya”, perintah Letkol. Soeharto dngan bgitu tegas.

Pengawal : “Siap Komandan…”,jawab sang Pengawal

Setelah selesai pembicaraan, mereka berdua melanjutkan perjalanan ke Pusat Komando Gerilyawan di tengah Hutan.

Ditengah perjalanan Letkol.Soeharto berasa ingin buang air besar ( alias Be’ol ) maka ditugaskan anak buahnya mencari sungai yang terdekat.

Setelah putar-putar di semak-semak hutan akhirnya sang pengawal menemukan aliran sungai. Kemudian di beritahukan hal tersebut kepada Letkol. Soeharto.

Sambil tetap dibelakangnya pengawal mengantar Letkol. Soeharto ke arah sungai yang di maksud.

Sesampainya disungai Leltkol Soeharto langsung Nongkrong untuk buang Air Besar.

Rupanya sang pengawal tampak kebingungan ketika itu…

“Posisi saya harus dimana ya…?” kata pengawal dalam hati.

Tanpa pikir panjang sang pengawal langsung lepas celana dan nongkrong di depan Letkol. Soeharto yang sedang Buang air besar.

Rupanya sang pengawal juga mau Buang air besar.

“PENGAWAAALLLL…!!!!” Bentak Letkol. Soeharto dengan nada Tinggi.

“Siap Komandan…” jawab sang pengawal sambil hormat membelakangi Letkol. Soeharto.

” Kurang ajar kamu, berani-beraninya buang air besar di depan saya!!!”

Dengan tegas dan lugas sang pengawal menjawab : “Tapi Komandan…. coba Komandan perhatikan, bukankah yang hanyut di sungai itu…punya saya tetap di belakang punya Komandan..???”

Sabtu, 06 Februari 2010

Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....
 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .